Prosedur untuk mendaftakan diri membuat E-KTP ini sendiri ga ribet kok sebenernya, cuma lama di nunggu.
Awalnya gue mendapat surat dari kelurahan untuk datang ke kantor ke kelurahan, karena giliran RT tempat gue-yang mendapat giliran untuk melakukan pendaftaran. Kantornya sendiri buka dari jam 08.00 - 20.00 WIB.
Iseng gue tanya sama pegawai disana, "kalau yang kerja gimana Pak??", sebenernya boleh saja ikutan RT lain, cuma lebih baiknya sesuai dengan jadwal RT tempat tinggal kita, untuk mengurangi resiko kesalahan input data, Gitu katanya. Jadi kalau ada yang berhalangan hadir pas RT tempat tinggalnya, hari pas RT lain dapat giliran juga boleh kok, cuma ya berharap aja pegawainya ga salah input data.
Setelah sampai di kantor kelurahan itu, yang gue lakuin adalah ngisi daftar tamu, dan dari daftar tamu ini adalah urutan nama yang akan dipanggil nanti sama pegawainya. Nah disini yang gue bilang ribet sih ngga, cuma lama nunggunya. Iyaa, soalnya kita harus nunggu satu per satu orang yang dipanggil untuk masuk ke dalam, karena alat untuk melakukan input data yang tadi hanya ada 1 di setiap kelurahan. Sedangkan 1 orang bisa 10-20 menit. Jadi bisa dibayangin kan??
Dalam hal menunggu yang harus diperhatikan adalah jangan meninggalkan antrian dulu, karena jika kita pergi sebentar, dan pada saat pergi itu nama kita dipanggil, maka kita dianggap tidak ada, dan ketika kita datang, maka kita harus mengisi daftar tamu yang baru, dan mengantri lagi.
Pada saat giliran gue, ini dia urutan penginputan data untuk E-KTP :
- Difoto untuk pas foto.
- Tanda tangan
- Scan 4 jari kanan - 4 jari kari ( tidak termasuk ibu jari )
- Scan ibu jari kanan - ibu jari kiri
- Scan retina mata
- Tanda tangan
- Scan telunjuk kanan, scan telunjuk kiri
Nah itu lah urutan penginputan data diri untuk E-KTP. Jadi ga heran kalau lama di nunggu, selain alatnya cuma 1, ya karena emang yang harus diinput juga banyak.
Mungkin biar datanya ga bisa dipalsuin, jadi meminimalkan KTP ganda. Semoga aja deh dengan E-KTP ini, sensus penduduk bisa lebih pas lagi perhitungannya. Dan operasi yustisi yang sering digelar di Jakarta pun lebih tepat sasaran.
0 comments:
Post a Comment