Di jaman yang seperti sekarang, ekonomi sedang susah dan serba tidak cukup. Malu dong kalau udah menyandang predikat mahasiswa, tapi untuk kebutuhan kaya beli pulsa, ongkos buat pacaran tapi masih minta sama orang tua. Ga masuk di akal lagi buat pacaran kita minta sama orang tua, emang yang pacaran orang tua?? Mumpung masih muda dan mahasiswa, bekerja paruh waktu adalah pilihan yang tepat untuk dijalani. Jam kuliah kan lebih fleksible disbanding jam waktu sekolah SMA, jadi mahasiswa kalau niat pasti bisa kok untuk cari uang tambahan disamping uang bulanan yang dikasih orang tua. Kita bisa jadi beli barang yang sulit kita beli dengan uang bulanan kita. Karena namanya juga uang bulanan, ya biasanya sih abis bulan, abis juga uangnya. Dengan kerja paruh waktu juga kita bisa membelikan sesuatu yang cukup untuk membuat lengkungan indah di antara kedua pipi orang tua kita. Ya walaupun orang tua ga pernah minta sih untuk anaknya membelikan sesuatu untuk dirinya. Cuma ya ini lebih ke bakti kita sebagai anak ke orang tua.
Nah cuma yang jadi masalah kalau mahasiswa ingin bekerja paruh waktu itu, adalah soal manajemen waktu. Kalau terlalu fokus atau lebih meluangkan waktu untuk kuliah, hampir pasti ditempat kita kerja paruh waktu, kita bisa dianggap tidak professional dengan tanggung jawab di tempat kerja. Sedangkan sebaliknya, jika kita lebih meluangkan waktu untuk bekerja, sudah dapat dipastikan di tempat kita kuliah, prestasi pun akan menurun.
Semakin menarik kalau kita lebih melihat mahasiswa itu sebagai manusia yang hidup dalam kehidupan social di masyarakat. Kita bahas saja yang ruang lingkupnya di kota besar seperti Jakarta dan kota penyangganya seperti Depok dan Bogor. Mahasiswa yang tinggal di kota-kota seperti ini, hampir semua harus mengikuti perkembangan jaman dan teknologi yang ada, supaya ga dianggap kuno dan ketinggalan jaman. Terlalu banyak kebutuhan untuk hidup di kota sosialita seperti itu. Macet buat jenuh, kita harus cari hiburan, gadget baru makin banyak yang canggih, punya gadget canggih butuh pulsa, harus beli pulsa, pulsa juga ga cukup satu, kadang kita butuh pulsa juga buat kita berinternet ria dengan modem internet.
Dengan kenyataan hidup di kota besar seperti di atas, sudah banyak mahasiswa yang berusaha untuk memenuhi kebutuhannya dengan bekerja paruh waktu. Namanya juga pegawai paruh waktu, biasanya dibayar dengan banyaknya jumlah jam kita bekerja. Yang menjadi masalah ketika jumlah jam kuliah kita lebih banyak dengan jumlah jam kita kerja. Target gaji tidak tercapai, sedangkan lelah sudah pasti karena harus kuliah dan bekerja. Pilihan pun mengerucut menjadi 2 pilihan, mengurangi jam kuliah agar target gaji tercapai atau tetap dengan bekerja walaupun target tidak tercapai. Ada yang memilih dengan tetap bekerja, dan tidak mengganggu kegiatan kuliah. Namun tidak sedikit yang mengorbankan waktu kuliahnya agar target tercapai. Alasan yang paling sering ditemui adalah “kita sekolah dari TK sampai Kuliah ujung-ujungnya mau apa sih?? Kerja Kan?? nah mumpung lagi dapet kerja, jadi gue kerja dulu”. Alasan yang Salah?? Ga juga. Alasan itu masuk akal. Alasan ini mungkin salah satu alasan yang menyebabkan banyak mahasiswa yang mengambil cuti dulu sebelum kuliahnya selesai. Ini yang disebut Kerja sambil Kuliah, karena lebih mengutamakan kerja dibanding kuliah.
Yang Kuliah sambil Kerja juga ada. Kira-kira apa ya yang menyebabkan mahasiswa lebih memilih kuliah dibanding kerja??. Kita ambil kesimpulan kalau kita di sekolahkan dengan biaya dari orang tua, dan kita kesampingkan dulu orang yang kuliah dengan hasil dia bekerja, ini persoalan yang lain. Biasanya mahasiswa yang mendahulukan kuliah dibanding kerja lebih dikarenakan mereka sadar betul bahwa yang membiayai mereka kuliah adalah orang tua mereka dan mereka bekerja paruh waktu karena mereka perlu biaya tambahan, sedangkan untuk meminta dari orang tua itu sesuatu yang tidak memungkinkan. Jadi mereka lebih mementingkan kuliah sebagai tanggung jawab kepada orang tua, sedangkan bekerja hanya sebagai biaya tambahan uang jajan saja.
Jadi mana yang lebih baik, Kerja sambil Kuliah atau Kuliah sambil Kerja?? Dua-duanya baik, tapi semuanya kembali lagi ke mahasiswa yang ingin menjalaninya. Kuliah sambil kerja merupakan cara yang sangat baik, kalau kita ingin tetap bertanggung jawab kepada orang tua yang sudah membiayai kuliah kita. Kerja sambil kuliah pun kita tetap bisa bertanggung jawab dengan orang tua, asalkan setelah target kita bekerja tercapai, kita tidak melupakan pendidikan kita di bangku kuliah. Karena tidak dapat dipungkiri dalam dunia kerja pun, ijazah dari Perguruan Tinggi sangat diperhitungkan selain pengalaman kerja seseorang. Jadi, kesimpulan menurut saya adalah Kuliah sambil Kerja atau Kerja sambil Kuliah keduanya baik untuk dijalani, namun jika ditambah dengan manejemen waktu yang lebih baik, pasti hasil yang lebih baik yang didapat.